faidah ilmu

Gunakanlah masa muda untuk memperkaya ilmu, karena ia akan menjaga pemiliknya dari kebodohan, kesesatan dan kehancuran.

Senin, 03 September 2012

BUKAN CCTV



Banyak kita saksikan di berbagai media, baik itu cetak maupun elektronik, tindakan-tindakan kriminalitas yang tak sengaja terekam oleh cctv atau kamera amatir, baik itu disengaja atau pun tidak disengaja. Mulai dari kasus perkosaan, tindakan asusila, pembunuhan, perampokan, tauran antar kampung dan lain-lain.

Tentunya kita akan merasa malu kalau pelaku kejahatan yang di ekspos di media-media tersebut adalah kita sendiri, terbukti ketika kita menyaksikan layar kaca, para pelaku kejahatan yang berhasil di ciduk berusaha menutup wajah mereka, dan menghindar dari sorotan kemera, menandakan bahwa mereka merasa malu, kecuali orang-orang yang memang sudah bermuka tebal, setebal bedak yang menempel di wajah-wajah artis indonesia, tidak lagi mengenal rasa malu, karena kejahatan sudah mendarah daging dalam dirinya, bagai parasit yang selalu melekat pada inangnya.


Ini adalah fitroh manusia yang masih terselip dalam dirinya setitik kebaikan, ketika masih ada malu dalam diri seseorang menunjukkan bahwa mereka sadar akan kesalahan yang mereka lakukan.
Namun rasa malu tersebut hanya bermuara kepada rasa malu terhadap sesama manusia, karena sudah terlanjur di saksikan oleh mata kepala mereka, hanya manusia.
Begitu ironis, kita merasa begitu malu ketika borok perangai kita terkuak kepermukaan, dan di saksikan khalayak ramai. Namun kita tak malu dan tak perduli sedikit pun ketika kejahatan dan dosa yang kita lakukan terekam jelas oleh pengawasan Allah sang pencipta jagat raya beserta isinya, yang mana kebesaran dan keagungannya tak sebanding dari raja manapun di dunia, atau presiden manapun, dan pengawasan Allah jauh lebih jelas dari penglihatan makhluknya bahkan dari kamera cctv ciptaan manusia, atau kamera high definitionnya buatan jepang sekalipun, bahkan tidak layak untuk dibandingkan sama sekali, karena di bawah pengawasan Allah, dimanapun kita, kapanpun, dan apapun yang kita perbuat tidak akan pernah luput dari pengawasan Allah, walau hanya sepersekian detik. Sebagai mana dalam al-quran Allah berfirman yang artinya :
sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi” QS. Al-Fajr ayat : 14

Walau kita berada di tempat yang gelap segelap lubang buaya, namun pengawasan dan penglihatan Allah akan tetap menyaksikan setiap perbuatan kita sekecil apapun itu.
Allah berfirman yang artinya :

Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . Dan pengasawannya bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Bahkan para informan gaib, akan selalu mengiri langkah kita, dan mencatat semua informasi-informasi berkaitan amalan kita dengan sangat detail, dan aktual dan akurat. Yaitu para malaikat pencatat amalan manusia.

Maka sepatutnya kita lebih malu ketika kita sadar bahwa kita senantiasa dalam radar pengawasan Allah, dengan rasa malu yang tertanam dari akar keyakinan kepada pengawasan Allah maka kita tidak akan berani gegabah dalam beramal. Waallahu a'lam. (binlegan)


1 komentar:

  1. memulai dari diri masing-masing adalah langkah perubahan yang nyata

    BalasHapus